Thursday, March 8, 2012

30 Menit Buat Merenung

http://1.bp.blogspot.com/_NDV6F7emPKo/TUe6qilEymI/
AAAAAAAAAFM/zF4ynMSo4Xc/s1600/merenung.png
Hey bloggy..

Musim hujan lagi happening banget..
Sebelum kemana-mana, orang-orang ribut nyiapin mantel, jas hujan, payung, de-el-el
Sebagian malah merutuki hujan yang dianggap nggak tau waktu.
Jam kerja, ujan. Jam orang pulang kerja, ujan. Jam orang pergi or pulang kampus, ujan!
Padahal di sisi lain, musim hujan harusnya bikin kita terbiasa prepare lebih mateng buat bepergian ke luar rumah, minimal cadangan waktu dan peralatan.

Anyway...
Saat hujan bertandang dengan deras, saat suaranya menggemuruh, dibarengi suara angin yang menderu-deru, saat atap balkon yang bolong dan dipermainkan angin menciptakan suara sintetis orang lagi nukang, saat bocor dan genangan air nongol seolah ada di mana-mana, maka saat itu aku mikir: gimana seandainya anginnya 20 kali lebih kenceng dan menerbangkan apapun yang dijangkaunya, atau volume airnya 20 kali lebih banyak dan menenggelamkan semua barang-barang fisik yang tadinya berguna, atau efek samping bangunan yang renta yang enggak kuat nahan beban akhirnya runtuh dan menimpa badan.
Jelas secara fisik enggak ada resiko yang lebih parah dari kematian atau kehilangan sanak kerabat famili.

Ini bukannya soal ketakutan, imajinasi berlebihan, atau paranoid tingkat maksimal!
Ini adalah mengenai segala kemungkinan tak terbatas.
Mengenai kesempatan.
Orang bijak akan selalu berusaha mengenali dirinya sedekat mungkin.

Hey bloggy...
Saat rakyat jelata ini berdiri nungguin angkutan umum..
Saat orang biasa ini nyeberang jalan raya dengan penuh ketelitian
Maka saat itu aku mikir: gimana kalo saat aku berdiri, ada bis tronton yang ngebut dan sengaja-nggak-sengaja mencincang badanku?
Gimana saat aku nyebrang, ada mobil kecil yang nubruk aku sampe jatuh, disusul keseret bis Kopata, dan aku nggak bangun-bangun lagi..?


Ini bukannya soal ketakutan, imajinasi berlebihan, atau paranoid tingkat maksimal!
Ini adalah mengenai segala kemungkinan tak terbatas.
Mengenai kesempatan.
Orang bijak akan selalu berusaha mengenali dirinya sedekat mungkin.


Mmmm.....
Atau....
Saat komputer server tau-tau ngambeg dan perlu dicek-bebi-cek, ooops, kabel powernya mati.
Gimana kalo saat hujan deres gitu, lagi meriksa power, setruman listrik nyengat aku sampe gak bangun-bangun lagi.
Atau waktu turun dari balkon tau-tau ketimpa runtuhan balok dan koma berhari-hari (nggak bisa ngapa-ngapain, atau mungkin malah terus bablass...)


Ini bukannya soal ketakutan, imajinasi berlebihan, atau paranoid tingkat maksimal!
Ini adalah mengenai segala kemungkinan tak terbatas.
Mengenai kesempatan.
Orang bijak akan selalu berusaha mengenali dirinya sedekat mungkin.


Saat rakyat jelata ini jalan-jalan dan menyaksikan ibu-ibu ngangkat beban berat buat nyari biaya hidup...
Atau simbah-simbah yang bercucur peluh menjajakan dagangannya
Aku gak berani mbayangin lebih dari itu.
Moga ibuku diberi kesehatan, dan yang jelas kebahagiaan dunia dan akherat.. Dan aku termasuk salah seorang yang menyebabkan kebahagiaan beliau.
Ya Allah...

Sekali lagi aku mikir soal kesempatan.
Kesempatan.
Barang mahal, tapi seringkali enggak disadari saat kita memilikinya.
Kesempatan.
Yang kuingat, kata KESEMPATAN selalu berhubungan dengan satu kata lain: PENYESALAN!

17:55 WIB. Ada yang harus kulakukan, untuk memanfaatkan kesempatan yang enggak tau masih berapa lama.

Jogja

1 comment:

Komen di sini ya..