Tuesday, January 1, 2013

Sudut Pandang Pribadi Soal Tahun Baru

Aku sudah lama mengambil sikap, tak akan merayakan tahun baru 2013 ini seperti tahun-tahun kemarin yang seolah ikut menyambut secara khusus!

Hanya saja, saat teman-teman mengajakku mengisi acara di Taman Kuliner, kuiyakan. Oops, plintat-plintut! Bukannya aku tak akan merayakannya?
Enggak.. Hanya saja, aku menganggapnya sebagai aktivitas menghibur orang lain dan menyenangkan orang lain, tak lebih!
Teman-teman di kerjaan sejak kemarin-kemarin merencanakan acara di sekitar Monjali, dan aku beberapa kali diingatkan untuk datang. Selalu kujawab: akan kususul kalau sempat.

Kalau sempat.
Kuanggap dua kata itu sebagai perisaiku untuk tidak dianggap sebagai orang yang gak asik. Gak solider. Anti-sosial.

Ya. Sebenarnya aku merencanakan akan ke sana juga setelah ngisi acara, kalau waktunya cukup, kalau tidak malas, dan lain-lain.
Dan akhirnya, aku memperoleh kondisi terbaik: hujan turun sejak sore hingga menjelang tengah malam. Acara musikal urung kuhadiri, acara Monjali malas kudatangi, aku berhujan-hujan dan setelah makan malam, kuputuskan untuk mulai nggarap tunggakan-tunggakan rekap nilai anak-anak kampus dan mulai riset kecil-kecilan, dan tak lupa nonton film-film lama, hehe..

Pada akhirnya, aku memang sendiri di kos, semua orang "merayakannya", kudengar dentuman-dentuman kembang api menjelang tengah malam (yang sejujurnya merupakan suara yang paling menyebalkan setelah suara motor yang digas maksimal.)
Ya. Sendiri, melawan arus.

Alam membantuku membuat keputusan dengan lebih mudah!

Aku berhenti membuat peringatan ulang tahun di tahun masehi.
Dan aku juga sudah berhenti merayakan tahun baru masehi.
Tak ada resolusi masehi selain resolusi monitor yang setia pada 1024 x 768 piksel! :P.
Tak ada pengharapan kecuali doa rutin kepada AlKhaliq penciptaku.
Aku harus mulai mengendalikan siapa dan apa diriku sebelum aku menerima tanggung jawab yang lebih besar di tempat manapun aku berada nantinya.
Aku berhenti menjadi bagian dari orang-orang yang merayakan hari aneh yang terjadi setahun sekali!

Mungkin kali ini aku masih mirip seonggok batu. Kubiarkan orang-orang membeli kembang api, membeli bahan-bahan makanan perkakas untuk "perayaan hari istimewa", tapi di waktu-waktu berikutnya, siapa yang tau perubahan yang kulakukan? :D

Aku berhenti merayakan tahun baru masehi.
What's next?

Yang jelas, hanya aku dan DIA yang tau ^_^