Friday, December 14, 2012

Merubah Takdir?

Orang punya berbagai sisi pandang terhadap mimpi. Mimpi yang saya maksud di sini adalah kejadian yang dialami saat tidur.
Misalnya, bagi para cenayang atau yang percaya mistis, mimpi adalah ramalan.
Atau, mimpi adalah kondisi nyata yang berpengaruh kuat hingga terbawa tidur.
Atau, mimpi adalah aktualisasi bagian dari diri  yang tidak mungkin dilakukan di dunia nyata.
Atau, mimpi adalah visualisasi dari alam bawah sadar.

Saya sendiri -- untuk saat ini -- lebih berpendapat bahwa mimpi adalah cerminan kondisi aktual kita yang divisualisasikan menjadi simbol-simbol kejadian. Dan menurut penelitian para ahli beberapa waktu lalu, versi inilah yang dianggap valid. Jadi, kalau seseorang mimpi terbang tinggi, itu adalah cerminan dari kondisi jiwanya tang terkekang dan ingin kebebasan. Saya beberapa kali pernah mimpi terbang dengan keadaan yang berbeda-beda. Dan, masuk akal juga...

Yang sekarang ini sedang in di dunia mimpi saya adalah mimpi soal rambut!
Rambut?

Ya, rambut. Saya punya janji, bahwa rambut saya tidak akan boleh dipotong sebelum saya lolos dari pendadaran!
Janji yang bagus kan?
Jauh hari, hampir setahun lalu, saat rambut saya masih cepak, saya beberapa kali mengalami mimpi punya rambut panjang hampir sebahu. Setelah dipikir-pikir, kayaknya perlu dicoba juga punya rambut panjang. Haha..
Tapi yang jadi tujuan sebenarnya adalah untuk membatasi kemalasan saya. Saya benar-benar termasuk kategori pemalas. Bahkan saat banyak orang mengatakan saya punya kemampuan lebih yang tidak dimiliki oran glain, saya masih pemalas!
Saya tau, saya tidak akan mencapai pendadaran kalau terus bermalas-malasan. Jadi saya punya ide: bikin rasa nggak nyaman aja! Kalau rambut terlalu panjang, rasa tidak nyaman akan terus mengganggu, padahal saya mengharamkan potong rambut sebelum pendadaran.
Saya sedang melawan diri saya sendiri.
Saya sedang berkomitmen! Yiihaa!!

Yang jadi persoalan, saya beberapa kali dihantui mimpi buruk! Bukan mimpi buruk juga sebenarnya. Cuma mimpi biasa-biasa saja. Tapi karena dalam mimpi itu saya merasa telah mengkhianati komitmen saya, saya merasa sangat berasalah dan terluka (hayyah!).
Saya beberapa kali mimpi potong rambut. Sengaja nggak sengaja sih. Dan ingat tidak ingat.
Tapi terlepas dari faktor lupa dan kesengajaan, bukankah dalam kehidupan nyata, seringkali orang mengingkari janjinya sendiri dengan alasan lupa atau tidak sengaja?
It all makes sense now!

Mimpi potong rambut, mimpi pindahan kos (padahal udah janji kos yang ini akan berlangsung lebih awet) adalah peringatan sebelum saya punya masalah dengan komitmen!
jadi, saya harus memperbaiki semuany. Semuanya!

Oke, saya punya komitmen di mana aja? Di kantor? Di kampus? Di keluarga?
Apapun itu, yang harus dilakukan adalah bikin suasana lebih kondusif (kondusif itu relatif, dan pada banyak hal, orang akan menjadi mendekati sempurna saat merasa tidak nyaman). jadi, kondusif artinya bisa juga "ketidaknyamanan".

Oke, kita lihat kemungkinan-kemungkinannya..
1. Skripsi: bikin kondisi nyaman: pulang kerja tidak terlalu malam dan menyempatkan diri nggarap skripsi. Atau, bikin kondisi tidak nyaman dengan menghubungi keluarga dan teman-teman lama, supaya mereka nagih terus soal skripsi, haha....!!

2. Kerjaan: bikin kondisi nyaman: pindah dan ganti suasana ruang kerja. Mungkin pindah jadi sendirian aja tanpa ada yang mengganggu.  Tapi itu berarti saat lengah dan bersenang-senang juga tidak ada yang ngingetin. Atau bikin suasana yang tidak nyaman: ngantorlah di tengah-tengah keramaian dan orang-orang jutek, supaya bisa menunjukkan pada mereka bahwa aku serius bekerja, dan targetku akan tercapai!

3. Tempat tinggal (biar nggak pindah-pindah lagi): Bikin suasana nyaman: kenali semua orang-orang di lingkungan, ambil semua hal-hal asik... Jadi bakalan betah! Hm.. Kalau kondisi tidak nyamannya?
berhubung belum kepikiran kondisi tidak nyamannya, gimana kalau dibikin sendiri aja. Bikin ikrar: AKU TIDAK AKAN PINDAH KOS LAGI! Semua orang akan mencelaku saat aku pindah lagi. Gimana, efektif?

Oke, yang jelas, sudah saatnya siap-siap solat jum'ah!
Pareng!